Oleh Gede Budarsa (Jurusan Antropologi, Universitas Udayana angkatan 2009)
(suasana malam takbiran di desa Pegayaman) |
Nyama
Selam,
mungkin masih asing di telinga kita. Dua kata tersebut merupakan sebutan bagi
mereka umat muslim yang sudah mengintroduksikan budaya Bali dalam kehidupannya.
Dalam bahasa Bali, nyama berarti saudara dan Selam berarti Islam. Jadi mereka adalah sudara kita
(Orang Bali) yang beragama Islam. Nyama
selam saat ini sudah diakui sebagai salah satu etnis yang mendiami pulau
seribu Pura ini (sumber: BPSNT BALI, NTB, NTT). Sementara mereka menyebut kita
( Orang Bali yang Beragam Hindu) sebagai Nyama Bali. Dari penggunaan istilah
tersebut jelas bahwa sesungguhnya kita adalah saudara yang mungkin dalam
beberapa hal memiliki perbedaan. Yang membedakan jelas adalah Agama. Kenapa ini bisa terjadi? Sejarahlah jawabannya.